Pahamtekno.com - Intrusi ke infrastruktur cloud melonjak 75% pada tahun 2023, mencerminkan pergeseran signifikan menuju cloud dalam dunia bisnis, seperti yang dilaporkan.
Menurut laporan CrowdStrike, tren ini muncul sebagai hasil dari transformasi bisnis yang semakin banyak mengadopsi solusi cloud.
Ancaman terhadap keamanan cloud juga semakin meningkat, dengan jumlah kasus yang memperhatikan cloud meningkat 110% setiap tahun, dan 84% di antaranya berkaitan dengan kejahatan dunia maya yang bermotif finansial.
Kelompok ancaman yang dominan adalah Scattered Spider, yang terlibat dalam serangan besar, termasuk serangan terhadap perusahaan game terkenal. Laporan tersebut juga mencatat berbagai modus operandi yang digunakan oleh kelompok aktivis dan penjahat siber yang menargetkan bisnis di seluruh dunia.
Adam Meyers dari CrowdStrike menyoroti perkembangan cepat dalam kemampuan pelaku kejahatan siber dalam menghadapi cloud dan mencuri data identitas. Lebih dari 230 kelompok pelaku ancaman dilaporkan melakukan berbagai tindakan, termasuk peningkatan signifikan dalam interferensi interaktif dan serangan langsung ke keyboard.
Waktu serangan rata-rata menurun tajam dari 84 menit menjadi 62 menit pada tahun 2023, dengan serangan tercepat hanya memakan waktu 2 menit 7 detik. CrowdStrike juga mengangkat peran AI generatif dalam aktivitas siber.
Dengan lebih dari empat puluh pemilihan umum dijadwalkan pada 2024, CrowdStrike memperingatkan potensi gangguan terhadap proses demokratis dari serangan siber.
Adam Mayers menekankan pentingnya pendekatan platform yang didukung oleh pemantauan ancaman untuk melindungi bisnis dari berbagai kejahatan siber, khususnya perlindungan terhadap data identitas dan cloud.
0 Comments