Pengumuman ini dilakukan melalui akun pribadinya di Weibo, platform media sosial China.
Lei Jun telah menugaskan Lu Weibing sebagai pemimpin divisi smartphone Xiaomi.
Selain Lu Weibing, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden grup Xiaomi Group dan mengawasi sub-merek Redmi, Lu Jun akan menjabat sebagai General Manager merek Xiaomi.
Lei Jun menulis di Weibo, "Perusahaan memutusakan bahwa Lu Weibing sebagai presiden grup, akan sekaligus menjabat General Manager merek Xiaomi, agar saya bisa lebih fokus pada bisnis otomotif."
Weibing juga akan menggantikan Jun sebagai pembicara utama dalam acara peluncuran produk ponsel Xiaomi. Dia akan memulai perannya yang baru di acara peluncuran Xiaomi 14 Ultra yang dijadwalkan berlangsung akhir bulan ini.
Selain itu, seperti yang dilaporkan oleh Gizmochina pada Senin (5/2/2024), Lei Jun menunjuk Wang Teng sebagai General Manager Redmi. Keputusan ini mungkin menandakan bahwa Lei Jun tidak akan aktif tampil dan mengumumkan perangkat Xiaomi terbaru.
Sebaliknya, pendiri Xiaomi akan membahas berbagai inovasi otomotif perusahaan.
Ekspansi perusahaan Xiaomi terus berlanjut
Pada September 2021, Xiaomi resmi mendirikan perusahaan mobil listrik pertamanya dengan nama Xiaomi EV (Electronic Vehicle) Inc., setelah sukses dalam peluncuran berbagai gadget selama bertahun-tahun.
Saat itu, dilaporkan bahwa Xiaomi telah menginvestasikan 10 miliar yuan (sekitar 22 triliun rupiah) untuk perusahaan baru tersebut. Xiaomi juga menargetkan investasi total sebesar 10 miliar dolar AS (sekitar 157 triliun rupiah) dalam waktu 10 tahun setelah pendirian perusahaan baru.
Pada saat pengumuman tersebut, CEO Xiaomi, Lei Jun, menyatakan bahwa bisnis mobil listrik akan menjadi inisiatif besar terakhir yang dipimpin oleh perusahaan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Lei Jun menyatakan, "Saya bersedia mempertaruhkan semua reputasi pribadi saya dan berjuang untuk masa depan kendaraan listrik pintar kami (Xiaomi EV)."
Xiaomi membeli startup pengembangan teknologi mobil otonom Deepmotion senilai 77,4 juta dolar AS, atau sekitar Rp 1,2 triliun, untuk memperkuat posisinya dalam bisnis mobil listrik. Akuisisi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan bisnis Xiaomi di industri mobil listrik.
Mobil listrik Xiaomi EV ditujukan untuk pasar umum, sejalan dengan produk elektronik Xiaomi lainnya. Fokus utamanya adalah pada kendaraan kecil yang terjangkau namun tetap menyediakan banyak fitur. Hal ini membuatnya berbeda dari pesaingnya di dalam industri mobil listrik.
Sesuai rencana awal, Xiaomi meluncurkan mobil listrik pertamanya dengan nama SU7 pada Desember 2023, tersedia dalam dua versi, SU7 dan SU7 Max.
Kedua sedan ini memiliki kemiripan dengan mobil listrik Porsche Taycan Turbo dan Tesla Model S. Xiaomi SU7 menampilkan desain mewah dengan banyak lekukan elegan serta lampu depan dan belakang yang "menyipit".
Xiaomi belum mengumumkan tanggal pasti peluncuran atau harga resmi untuk mobil listrik SU7. Namun, beredar rumor bahwa model terendah akan dijual dengan harga di bawah 300.000 yuan, atau sekitar Rp 655 juta.
Xiaomi SU7 akan segera menjalani uji coba dan dipersiapkan untuk produksi massal pada paruh pertama tahun 2024. CEO Xiaomi, Lei Jun, optimistis bahwa Xiaomi SU7 memiliki potensi untuk menjadi pesaing utama di kelasnya, bahkan dapat menyaingi mobil listrik buatan Tesla dan Porsche, saat dirilis di pasar.
Dalam acara peluncuran mobil pertama Xiaomi di China, Lei Jun menyatakan, "Kami memiliki keyakinan dan optimisme bahwa kami memiliki potensi untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan pembuat mobil terkemuka di dunia dalam 15-20 tahun ke depan."
0 Comments