Pahamtekno.com - Meningkatnya kasus serangan siber di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan betapa pentingnya sistem keamanan siber yang kuat.
Berdasarkan kebocoran data Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru-baru ini, jelas bahwa jumlah data yang sangat besar, seperti data pribadi, yang disimpan dan dikirim secara digital, menantang sistem keamanan informasi yang semakin kompleks.
Menurut Julyanto Sutandang, praktisi keamanan siber, setiap organisasi harus memperkuat tiga elemen untuk mencegah kebocoran data: teknologi yang kuat, tata kelola, dan tata laksana.
Penegakan kebijakan terhadap pelanggaran keamanan adalah hal lain yang sangat penting.
"Penegakan akan memberikan dampak signifikan bagi kesadaran dan kedisiplinan bersama dalam menjaga data sensitif," ujar Julyanto yang juga sekaligus CEO PT Equnix Business Solutions.
Tak cukup sampai di situ; teknologi keamanan juga harus terus diperbarui dan ditingkatkan untuk melindungi data yang lebih baik dan tetap efektif dalam mencegah serangan siber.
Salah satu upaya untuk meningkatkan keamanan siber adalah dengan memberi perhatian lebih besar pada langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi enkripsi data.
Untuk menangani data sensitif, termasuk data pribadi dan pribadi, inovasi enkripsi data seperti fitur Equnix Seamless Encryption (ESE) yang tersedia dalam Sistem Manajemen Database Relational 11DB/Postgres memberikan perlindungan keamanan data.
Lima fungsi utama ESE 11DB/Postgres adalah sebagai berikut: perlindungan data yang komprehensif; dukungan untuk enkripsi AES-256 dan manajemen kunci yang aman; enkripsi dan pengindeksan tercepat dan dipatenkan; enkripsi numerik untuk aritmatika terenkripsi; dan penutup data untuk kemudahan pertukaran.
0 Comments