Pahamtekno.com - Setelah mengalami periode lesu, Bitcoin (BTC), mata uang kripto paling populer di dunia, saat ini sedang mengalami tren bullish atau kenaikan harga yang signifikan.
Pada Minggu (3/12/2023), harga Bitcoin mencapai rekor baru dalam 19 bulan terakhir dengan tembus 40.130 dollar AS (sekitar Rp 619,5 juta) per keping. Data dari CoinDesk menunjukkan bahwa terakhir kali BTC mencapai level 40.000 dollar AS pada 1 Mei 2022.
Shutterstock |
Saat ini, Bitcoin telah menguat kembali ke level 40.000 dollar AS. Pada pagi Senin (4/12/2023), Bitcoin diperdagangkan di kisaran antara 39.306 dollar AS hingga level tertinggi 40.851 dollar AS.
Harga Bitcoin ini mengalami kenaikan sebesar 14 persen dalam sebulan terakhir dan telah meningkat hingga 140 persen sejak awal tahun 2023.
Selain Bitcoin, beberapa cryptocurrency populer lainnya, seperti Ethereum dan XRP, juga mengalami kenaikan harga dalam 24 jam terakhir.
Ethereum diperdagangkan di level 2.210 dollar AS (sekitar Rp 34,1 juta), naik 1,51 persen, sementara XRP dijual dengan harga sekitar 0,6269 dollar AS (kira-kira Rp 9.677), meningkat 0,95 persen. Informasi ini diperoleh dari data CoinDesk.
Pada Desember 2023, harga cryptocurrency Bitcoin (BTC) mengalami penguatan karena adanya sentimen positif terkait potensi persetujuan bursa Bitcoin (exchange-traded fund/ETF) Bitcoin spot.
Grayscale Investments, perusahaan pengelola aset digital terkemuka di dunia kripto, berpotensi mendapatkan persetujuan SEC Amerika Serikat untuk ETF Bitcoin spot paling lambat pada 10 Januari 2024.
Hal ini terjadi setelah Grayscale Investments meraih kemenangan dalam kasus hukum melawan SEC terkait usulan konversi Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) senilai sekitar 18 miliar dollar AS menjadi ETF Bitcoin spot.
Berdasarkan riset, dilaporkan bahwa peluncuran ETF Bitcoin spot dapat menarik investasi institusional atau perusahaan sekitar 100.000 BTC.
Meskipun demikian, laporan dari WCCFTech menyebutkan bahwa stimulus terbesar untuk Bitcoin masih diantisipasi terjadi pada peristiwa "halving" yang dijadwalkan pada April 2024.
Halving Bitcoin merupakan peristiwa empat tahunan di mana imbal hasil yang diperoleh para penambang Bitcoin dipotong setengahnya, dengan tujuan untuk mengendalikan pasokan dan menekan inflasi.
Sejarah sebelumnya menunjukkan bahwa harga Bitcoin cenderung mengalami kenaikan signifikan setelah peristiwa halving.
0 Comments